Installasi Debian 9 di VirtualBox

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tutorial cara menginstall OS Debian di VirtualBox.

Debian sendiri merupakan adalah Sistem Operasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarela (pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian. Sistem operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.

Berikut langkah installasinya :

1. Pertama buatlah VM (Virtual Machine), kemudian beri name, type OS, dan versi OS.

2. Pada bagian Memory Size kita disuruh memasang ukuran RAM yang kita inginkan, tapi sesuaikan dengan RAM fisik yang kita miliki. Disini saya mengalokasikannya sebanyak 1 GB (1024 MB).

3. Selanjutnya kita akan membuat virtual harddisk dengan memilih Create a virtual hard disk now. Kemudian klik Create untuk membuat virtual harddisk baru,.

4. Tentukan pilihan harddisk. Karena kita menggunakan VirtualBox, maka kita pilih VDI (VirtualBox Disk Image) kemudian klik next.

5. Lalu kita pilih Dynamically allocated agar harddisk dapat diisi secara dinamik sesuai kebutuhan kita.

6. Tentukan besaran harddisk, sesuaikan dengan ukuran maksimal harddisk fisik masing - masing..

7. Lalu pilih VM (Virtual Machine) yang telah dibuat tadi, lalu klik Start untuk menjalankannya.

8. Masukkan file ISO, lalu klik Start.

9. Disini kita akan menginstall dengan berbasis CLI (Command Line Interface), maka kita pilih opsi kedua yaitu Install.

10. Pilih bahasa yang akan kita gunakan selama sesi penginstallan dan pengoperasian OS. Tekan Enter jika sudah.

11. Kemudian pilih lokasi, untuk Indonesia pilih other, jika sudah tekan Enter.



12. Untuk settingan locale, saya menggunakan defaultnya yaitu United States.


13. Pilih keyboard, disini saya menggunakan yang default yaitu American English.

14. Disini saya tidak terhubung ke internet maka ada pop up seperti dibawah ini.

15. Karena saya ingin mengatur network saat OS telah beroperasi maka saya memilih opsi paling bawah yaitu Do not configure the network at this time.

16. Masukkan nama hostname sebagai identitas bagi server Debian yang kita install.

17. Lalu masukkan password untuk akun root. Root merupakan superuser, yang mempunyai hak akses tertinggi pada Linux. Jadi, pastikan mengisinya dengan password yang kuat.


18. Masukkan nama user. Disini saya menggunakan nama saya.

19. Masukkan username untuk user baru. Untuk menambahkan user baru lainnya. dapat dilakukan setelah Debian terinstall.

20. Masukkan password untuk user yang tadi kita buat.


21. Pilih zona waktu yang sesuai daerah anda. Western untuk Indonesia bagian Barat (WIB), Central untuk Indonesia bagian Tengah (WITA), Eastern untuk Indonesia bagian Timur (WIT).


22. Sekarang kita masuk dalam partisi harddisk, karena kita akan melakukan partisi secara manual, maka pilih opsi paling bawah yaitu Manual.

23. Tekan pada harddisk yang telah terpasang, kemudian pilih Yes.


24. Tekan enter pada harddisk yang masih kosong untuk membuat partisi baru di harddisk.
  • Pilih Create a new partition untuk membuat partisi baru.
  • Tentukan size partisi sesuai kebutuhan. Disini akan saya buat 100 GB untuk partisi root.
  • Dengan type partisi Primary, dan partisi akan dibuat di awal (Beginning).

  • Disini saya menggunakan ext4 sebagai File Sytem, dan mount point / yang berarti root.
  • Jika sudah, pilih opsi paling bawah yaitu Done setting up the partition.
  • Anda juga bisa menambahkan partisi baru untuk mount point /home, hanya saja tipe partisinya logical.
  • Selanjutnya saya membuat partisi untuk swap dengan type partisi Logical dan dibuat diawal (Beginning).
  • Swap digunakan untuk membantu RAM. Dengan ketentuan swap adalah 2x RAM yang kita miliki.
  • Ubah ext4 menjadi swap area, dengan tekan enter pada opsi Use as, lalu enter pada swap area.

  • Jika sudah pilih opsi paling bawah, yaitu Done setting up the partition.
  • Jika sudah menentukan ukuran untuk masing - masing partisi, kita pilih opsi paling bawah, yaitu
  • Finish partitions and write changes to disk, dan pilih Yes.


25. Untuk ketiga opsi saat penginstallan dibawah ini hanya opsional saja sesuai kebutuhan masing - masing.



26. Pilih software yang akan diinstall. Untuk memasang Debian dengan tampilan CLI, maka unceklist pada opsi paling atas yaitu, Debian desktop environment dengan cara tekan spasi. Selain itu, silahkan pilih software apa saja yang akan diinstall. Untuk software yang tidak diinstal disini, kita bisa menginstallnya nanti setelah server beroperasi.

27. Pilih Yes untuk menginstall GRUB Boot Loader.

Boot Loader adalah suatu program yang sudah tertanam pada suatu sistem operasi untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya seperti flashdisk (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk karena pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi.


28. Installasi selesai, sebelum melakukan reboot, pastikan bahwa file ISO atau CD telah dikeluarkan agar tidak melakukan installasi ulang.

29. Installasi Debian 9 telah selesai, sekarang server dapat digunakan untuk diinstal berbagai software dan siap melayani request dari para client.

Sekian pembahasan saya tentang installasi OS Debian di VirtualBox, semoga materi ini bermanfaat untuk anda.


Sumber :

Komentar